Ads 368x60px

SEMANGAT MENULIS KATA

Kamis, April 15, 2010

Worldview Barat Tujuan Muslim Sekuler


Gencarnya penanaman faham sekulerisme pada idiologi Islam dari kalangan cendekiawan muslim yang berhaluan liberal, banyak menuai pertentangan dari kalangan umat Islam sendiri. Kalangan cendekiawan muslim liberal menganggap, bahwa perlunya umat Islam mengukuti jejak umat Kristen dan Yahudi yang telah lebih dahulu menerapkan idiologi liberal dalam mendeskontruksi terhadap ajarannya. Sehingga perkembangan serta kemajuan umat Kristen dan yahudi dal bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
Cendekiawan muslim liberal menganggap bahwa Eropa dan Amerika mewakili bangsa yang lebih maju pesat perkembangan ilmu pengetahuan, social, politik, ekonomi dan budaya daripada negara belahan timur. Barat bisa lebih maju perkembangannya disebabkan mereka melepaskan nilai-nilai agama. Asia dan Afrika merupakan negara belahan timur yang menjadi negara ketiga atau negara berkembang dan tertinggal dari perkembangan negara-negara Eropa dan Amerika. Keterlambatan kemajuan di dunia timur dalam bidang ilmu pengetahuan disebabkan keterikatan dengan nilai-nilai agama.
Dari dasar itulah cendekiawan muslim beraliran liberal, ingin bangkit dari keterpurukan dunia timur dan menuju kebangkitan dengan metode yang telah dilakukan barat, yaitu dengan menggunakan paham sekulesisme. Cendekiawan muslim beraliran liberal tersebut, ingin menggandengakan antara Islam dan sekuler bahkan mentah-mentah menelan pil sekuler. Dari telaah ini, Sehingga perlunya perbaikan konsep ajaran Islam untuk dirubah dan disesuai dengan tuntutan perkembangan zaman. Sebab menurut pemahaman cendekiawan muslim liberal bahwa konsep ajaran Islam sudah kadaluarsa yang perumusannya sudah pada abad yang lampau dan settingannya tidak sesuai dengan settingan pada zaman sekarang.

Sejarah Perkembangan Sekulerisasi Barat.
Perkembangan sekulerisasi dibarat tidak bisa terlepas dari problem sejarah dari ajaran Kristen. Pada abad ke 15, ajaran Kristen menerapkan system paksa terhadap umat manusia. Ajaran gereja menjadi kekuatan penguasa untuk mempertahankan kekuasaanya, sehingga menekan dan membatasi kepada masyarakat agar tidak bertentangan dengan ajaran gereja, jika pendapat masyarakat bertentangan dengan gereja maka gereja akan menghukumnya. Selain itu ajaran gereja menentang kenyataan dan perkembangan ilmu pengetahuan.
Copernicus pada tahun 1507 menulis dalam bukunya derevolutionibus, bahwa sebetulnya bumilah yang berputar mengelilingi matahari atau lebih dikenal dengan teori heliosentris. Tetapi pada saat itu ajaran gereja mengajarkan bahwa sebetulnya bumilah yang menjadi pusat segalannya atau lebih dikenal dengan geosentris. Gereja melihat teori Copernicus adalah bentuk penentangan terhadap gereja sehingga Copernicus dianggap seorang yang murtad.
Selain Copernicus nasib yang sama juga dialami oleh Galileo Galilei yang membetulkan teori Copernicus, Galileo mengajarkan teori Copernicus pada murid-muridnya tetapi ajaran Galileo ini dianggap menentang ajaran gereja sehingga inkuisisi gereja memanggil Galileo dan diperintah untuk meninggalkan teori tersebut, jika tidak maka pihak inkuisisi menganca akan membunuhnya. Dan akhirnya Galileo dikurung dan mendapatkan pelayanan yang buruk dari pihak gereja sebab teori heliosentris bertentangan dengan ajaran Bible.
Nasib yang paling buruk adalah dialami oleh Giordano Bruno dibakar hidup-hidup oleh inkuisisi gereja. Bruno dianggap murtad dan dituduh menulis karya ilmiah astronominya bertentangan dengan ajaran bilble.
Dominasi gereja sangat kuat terhadap penelitian, sehingga barat menganggap dominasi gereja terhadap penelitian inilah yang menyebabkan keterbelengguan para ilmuan dan menimbulkan kemandegan perkembangan ilmu pengetahuan. Berangkat dari peristiwa tersebut, barat ingin bebas dari dominasi gereja untuk mengembangkan ilmu pengetahuan. Sehingga menimbulkan suatu paham bahwa ajaran agama tidak dapat memasuki ruang keduniawiaan. Sebab jika doktrin agama memasuki ruang pengetahuan hanya akan membatasi perkembangan akal manusia.
Selain pengurungan perkembangan ilmu pengetahuan gereja juga mengajarkan system penebusan dosa. Gereja menjual surat-surat pengampunan untuk umatnya yang telah berbuat dosa. Dari ajran inilah akan melahirkan Kristen protestan, yang memprotes tindakan gereja dalam mengambil manfaat untuk keperluan pribadi.

Ajaran Paham Sekulerisme
Berdasarkan perjalanan sejarah barat dalam menerapkan paham sekulerisme dalam kehidupannya dapat diambil kesimpulan bahwa, nilai-nilai sekuler diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat akan memberikan dampak perluasan akal dalam berfikir dan bertindak sehingga akan menghasilkan kemajuan dan kefariatifan bentuk. Dengan banyaknya kefariatifan inilah dunia dapat dimanfaatkan oleh manusia dengan semaksimalnya.
Nilai-nilai sekuler tersebut adalah pertama disenchantment of nature yaitu pengosongan nilai-nilai spiritual dan agama dalam memandang alam semesta. Dari nilai ini akan menghasilkan doktrin bahwa ilmu pengetahuan/sains akan berkembang jika ilmu pengetahuan dilepaskan dari nilai-nilai supernatural/agama. Yang artinya bahwa agama hanya akan menjadi penghalang perkembangan sains. Nilai sekuler yang pertama ini dilatar belakangi sejarah ajaran gereja dibarat, bahwa ajaran bible tidak menerima dan bertentangan dengan kemajuan serta perkembangan penelitian ilmiah pada ilmu pengetahuan.
Nilai sekuler yang kedua adalah desacralization of politics yaitu menghilangkan aspek nilai ruhani/agama dari ranah politik. Pada nilai kedua ini juga berdasarkan latar belakang sejarah barat. Pada saat gereja memegang kekuasaan pemerintahan, gereja memiliki dominasi yang begitu kuat pada aspek-aspek social, politik, budaya dalam kehidupan masyarakat, sehingga masyarakat barat merasa dikebiri dan tertekan kehidupannya oleh pihak gereja.
Niali sekuler yang ketiga adalah deconsecration of value yaitu merelatifkan semua nilai-nilai kemanusiaan sehingga kebenaran pun tidak ada yang mutlak, semua serba nisbi. Pada nilai sekuler yang ketiga ini adalah akibat dari pemojokan agama dari perkembangan ilmu pengetahuan dan politik. Agama hanya memiliki ruang pada individu dan tidak ada tempat bagi agama diruang public. Kebenaran mutlak hanya dimiliki pada setiap pemeluk agama dan kebenaran tersebut tidak dapat diterapkan pada kehidupan yang sifatnya pada tatanan kehidupan bermasyarakat.

Latahnya Cendekiawan Muslim Liberal
Alih-alih membangkitkan peradaban Islam, sebagian kalangan cendekiawan muslim terobsesi dengan cara yang dilakukan oleh pemikir Barat. Setiap kata dan pemikirannya dicetak dan dibungkus tanpa mengedit atau membersihkan atau membuang sesuatu yang seharusnya untuk dibuang. Latahnya cendekiawan liberal tersebut dilatar belakangi kedangkalannya dalam memahami Islam. Sehingga hasil yang diperoleh Barat, begitu menyilaukan kaum cendekiawan liberal. Kemajuan Barat dalam perkembangan ilmunya dapat menutupi mata dan perhatian cendekiawan muslim liberal.
Sejarah bangkit Barat dari belenggu ajaran gereja yang salah dapat menutupi cendekiawan muslim liberal. Bahkan dari kalangan cendekiawan beranggapan bahwa berlakunya sisten sekulerisme akan memberikan kesadaran bagi masyarakat terhadap agama. Pendapat seperti ini adalah merupakan bentuk coba-coba. Kekurang yakinan cendekiawan muslim liberal terhadap kesempurnaan ajaran islam adalah bentuk keraguan mereka terhadap islam. Dan jika mereka meragukan ajaran islam berarti kedangkalan akalnya dalam menerima islam. Jika sesuatu tersebut disebabkan dangkalnya akal bukan yang dirubah ajarannya tetapi sebaliknya memperbaiki system pemahaman akal terhadap islam.
Sejarah Islam dengan sejarah Barat berbeda dan tidak dapat disamakan solusinya dalam mengeluarkan masalah. Dalam ajaran Islam tidak ada pengekangan terhadap ilmu pengetahuan, bahkan sebaliknya dalam Islam manusia untuk selalu berfikir, memahami terhadap semua ciptaan Allah. Islam memberikan porsi akal sesuai dengan kekuatannya dan islam memberikan ruang sesuatu yang tidak tertampung pada akal, islam memberikan pada ruang wahyu.
Islam menjungjung tinggi moralitas serta, nilai-nilai ketahuhidan dan Allah adalah sumber segala sesuatu bukanlah akal yang menjadi sumber segalanya sebab akal memiliki keterbatasan. Dan Islam mengakui kebenaran mutlak pada tingkat akal dan kebenaran mutlak ilahi.
Pembebasan keduniawiaan dari unsur keuhkhrowian akan memberikan dampak pada manusia pengekpoitasian besar-besar tanpa memandang nilai-nilai moralitas serta ketahuhidan. Sehingga pengekploitasian ini akan memberikan dampak bahaya besar yang harus dipikul semua umat. Kebebasan manusia yang tanpa nilai agama akan menjerumuskan manusia pada penguasaan tanpa batas dan akhirnya mendangkalkan keberadaan tuhan. Mereka akan menganggap bahwa kemunculan segala sesuatu itu karena yang sudah sewajarnya ada bukan karena kuasa tuhan.
Sekulerisme adalah agama modern. Banyak kalangan yang membedakan arti sekuler, sekulerisasi dan sekulerisme. Dari kata-kata tersebut adalah ujung-ujungnya adalah pengatheisan. Tidak mengakui keberadaan tuhan dalam diri manusia, dan tuhan tidak berhak mengatur manusia. Bahaya inilah yang akan menjangkit pada umat beragama yang sedang di giring pada ke-atheis-an
Kemajuan yang sudah menggelobal pada saat sekarang sudah meninggalkan nilai-nilai agama, sehingga perkembangannya sangat sulit untuk dikendalikan. Standar pengikut paham ini adalah akal manusia, sedangkan akal manusia sangat relative sehingga tidak ditemukan rumusan yang pasti. Rusaknya alam, menipisnya minyak bumi, bocornya atmosfir, tidak menentunya alam adalah akibat pengekploitasian manusi pada alam tanpa nilai-nilai keagamaan.
Apakah islam akan dibawa pada wilayah tersebut? Tidak mengakui adanya tuhan? Atau mengakui tuhan tapi tidak melaksanakan ajarannya? Merusak alam? Merusak tatanan manusia?. Cendekiawan muslim harus merubah frem pemikirannya serta mengevaluasi word viewnya. Jangan berdalih karena Barat lebih maju, maka kita meniru segalannya tanpa membuang yang seharusnya dibuang yang tidak sesuai dengan nilai-nilai keislaman. Islam telah memberikan kebebasan pada akal dan jangan membebaskan akal dari islam, sebab islam turun adalah untuk membimbing manusia dalam mengarungi kehidupan dan membuka tabir alam.

Tidak ada komentar: