Ads 368x60px

SEMANGAT MENULIS KATA

Minggu, Mei 16, 2010

Tren Baru Merusak Citra Islam


Baru-baru ini terdapat kabar bahwa ada seorang lelaki murtad (yang keluar dari agama Islam) mengaku bahwa dirinya pernah dididik untuk menjadi mujahid yang handal. Kemudian diajarkan fundamentalis yang diharapkan nanti menjadi seorang teroris. Lelaki tersebut bernama Ergun Mehmet Caner lelaki keturunan Turkey yang lahir di negara Swedia. Carner mengaku bahwa selama mendapatkan pendidikan tentang jihad dia tinggal di kamp-kamp mujahid Islam

Kabar tersebut berhembus dari belahan benua yang selam ini selalu menjadi buah bibir umat Islam yaitu tepatnya di negara Amerika. Ergun Mehmet Caner adalah pimpinan Liberty Baptist Theological Seminary yang mengatakan bahwa Islam adalah agama perang. Lembaga yang dipimpinnya sekarang adalah salah satu lembaga terbesar di Amerika dalam membaptis umat kristiani.

Carner dalam menyebarluaskan kebohonganya, bahwa dirinya pernah memeluk Islam dan pernah dididik menjadi seorang teroris yang handal adalah melalui CD, DVD, dan melalui media blog. Dan di website pribadinya Carner mengaku bahwa dirinya dan 2 saudaranya didik dalam ajaran Islam sampai perguruan tinggi dan kemudian bertemu dengan ajaran cinta kasih Yesus Kritus.

Lelaki keturunan Turkey ini sejak kecil dalam perawatan dan didikan ibunya dan dibesarkan dilingkungan Kristen. Jadi pengakuan dari Carner sangat tendesius dan ingin membuat citra Islam rusak. Bahkan Carner mengaku pernah berdebat dengan cendekiawan muslim kelas dunia tentang keyakinan, tetapi kenyataanya kabar ini adalah hanya isapan jempol dari Carner.

Perihal tentang dia pernah dididik untuk menjadi mujahid dan teroris adalah juga kebohongan yang sengaja untuk menyudutkan umat Islam. Islam bukan agama yang mengajarkan tentang kerusakan atau menteror. Jihad dalam Islam tidak seperti yang dipahami oleh media. Media sebagai transformasi informasi bagi masyarakat telah berusaha merusak makna jihad, sehingga jihad dianggap sebagai bagian dari teror.

Mengenai teroris yang pada saat sekarang lagi menjadi perbincangan di segala tempat dan menjadi rubrik utama dalam sebuah media. Teroris adalah perbuatan yang sangat merugikan manusia. Islam sangat mengecam terhadap perbuatan tersebut. Teroris tidak identik dengan Islam, tetapi teroris juga biasa dilakukan oleh kalangan pejabat, pembisnis, ekonom, polikus dan lain-lain.

Tetapi anehnya jika teroris ini di sandingkan dengan pelaku yang beragama Islam maka berita itu akan menjadi headline media-media dan tak akan pernah berhenti di beritakan dalam waktu seminggu. Banyak kalangan yang benci terhadap Islam, kemudaian ingin berusaha merusak citra Islam baik melalui media, imej, pendapat, buku, opini, kolom dan lain sebagainya.

Tantangan bagi masyarakat khususnya umat Islam untuk sadar bahwa musuh-musuh telah memancing emosi umat Islam. Kemudian juga musuh-musuh Islam telah juga membuat suatu imej yang jelek terhadap ajaran Islam. Kita harus berhati-hati terhadap isu-isu teroris yang selau dihembuskan dan selalu berbau dengan Islam. Dalam minggu-minggu ini juga Indonesia diramaikan kembali tentang berita penangkapan terhadap teroris oleh pasukan densus 88.

Penangkapan ini disinyalir juga adalah buatan alias untuk memalingkan isu politik yang ada di Indonesia. Umat Islam harus hati-hati dalam menerima informasi dan berhati-hati untuk tidak terpancing emosinya atau malah memperkeruh suasana. Pejabat sebagai pelayan pemerintah polisi sebagai pelindung masyarakat dan media sebagai tranformasi informasi bagi masyarakat untuk bekerja sama dengan masyarkat membangun Indonesia yang lebih maju.

Banyak politikus yang sedang rebutan kekuasaan tetapi rakyat menjadi korban, sehingga pendidikan yang harusnya dipersiapkan untuk membekali generasi bangsa namun terimbas percaturan politik yang sangat sengit dan memanas yang mengharapkan korban. Sistem politik dan politikus yang tidak didasari dengan nilai moralitas yang relegius, akan mencari celah bagamanapun untuk mendapatkan kekuasaan. Yang terpenting lawan terkalahkan.

Islam segai agama rahmatan lil alamin harus bisa mengimbas terhadap pemeluknya. Pemeluk yang tidak sesuai dalam mempelajari Islam maka dia tidak akan mendapatkan kebenaran ajaran agamanya. Jadi bukan salah agama tetapi salah umat dalam mempelajari ajaran agama. Ajaran agama akan memberikan imbas dan pengaruhnya selama umatnya mempelajari sesuai syarat dan aturannya, selama ini umat Islam Indonesia menang dalam kuantitas jumlahnya sebagai umat Islam terbesar di dunia tetapi sangat sempit dan bodoh terhadap ajarannya, secara kualitas umat Islam Indonesia kalah dengan negara-negara lainnya.

Beluim banyak yang dapat disumbangkan umat Islam terhadap dunia, hal ini disebabkan Islam Indonesia baru sebatas Islam keturunan, atau Islam karena tetangga atau Islam karena KTP. Jika kita lihat para pencuri, penjahat atau perampok, koruptor dll adalah secara identitas mereka adalah muslim tetapi seberapa persenkah ajaran Islam yang telah mereka pelajari dan mereka lakukan. Apakah mereka bisa dikatakan atau mewakili umat??

Tugas besar bagi semuanya. Jika dibangun dari keluarga pendidikan Islam Isya Allah Islam akan menjadi rahmatan lil alamin, kemudian didukung mentalitas belajar dan lingkungan pendidikan yang mendukung. Di Indonesia masih sangat jarang terdapat lingkungan belajar (akademis) mengajar disetiap saat. Banyak perpustakan didirikan, kumpulan atau invnetaris buku akan tetapi itu semuanya hanya dijadikan sebagai hiasan. Mari kita bangkitkan lingkungan yang akademis baik di keluarga, masyarakat, sekolahan dan dimanapun berada.

2 komentar:

Anonim mengatakan...

Kalau seorang Turkey menjadi Kristen Mustahil sepertinya..... mereka punya sejarah panjang bermusuhan dengan orang2 Kristen walapun Sekular mereka bukan Kristen....

kalau Amerika menCAP Islam sebagai agama Teroris karena orang2 Islam sndri tidak mau mengambil jarak dan melempar jauh2 Oknum2 Muslim yang teroris malah membela dan menyembunyikan (merasa itu tidak ada)... kalau saja serentak umat muslim mendeclare dari awal "Kami Bukan Teroris, dan kami musuh Teroris" pasti Stempel / Cap teroris pasti tidak ada....

Apa yang diperbuat Amerika sampai2 Osama menghancurleburkan WTC?????
kenapa orang seperti itu di bela???
kalau alasan membela Yahudi (ISrael), Palestian (Arab) pun dibela Soviet, Iraq, Jirdan, Syria, Mesir, Lebanon, Libya...
kalau meMOnopoli Ekonomi Dunia semena-mena, skarang China pun menjajah perekonomian dunia....
lalu??????

luluk mengatakan...

Yups, Islam rohmah lil 'alam.