Ads 368x60px

SEMANGAT MENULIS KATA

Jumat, Mei 28, 2010

PROGRAM KADERISASI ULAMA


indonesia terkenal dengan warga muslimnya terbanyak di dunia. indonesia merupakan mayoritas warganya beragama islam. dan di negara ini bukan hanya islam yang diakui oleh negara. terdiri dari agama hindu, budha, kristen, konghucu dan kepercayaan kebatinan yang lainnya.

indonesia merupakan komunitas muslim terbesar, sehingga kondisi seperti ini sangat di perhitungkan oleh negara-negara lain. keberadaan agama-agama di indonesia bisa dikatakan cukup rukun antar sesama pemeluk agama. ada beberapa hal saja yang menjadi penyulut bentrokan antar umat beragama. diantara penyulut bentrokan adalah kondisi politik dan sosial yang kurang mendukung. politik yang terjadi di indonesia pada saat sekarang belum bisa memberikan kepastian keamanan.

indonesia juga paling mudah menerima pemikiran-pemikiran yang berkembang di dunia. walau pemekiran itu tidak pantas di negara ini. salah satu contoh adalah pemikiran pluralisme agama, dari paham ini mengharapkan bahwa setiap agama memiliki derajat yang sama. jika setiap agama memiliki derajat yang sama, maka yang akan dihasilkan adalah semua agama sama. sebab semua agama memiliki kedudukan yang sama. jika setiap agama memiliki kedudukan yang sama akan melahirkan relatifisme agama. setiap agama adalah relatif.

oleh karena tuntutan ini gontor melalui institusinya ISID (Institut Studi Islam Darussalam) dan bekerja sama dengan Centre Islamic Occidentalis Study (CIOS) membuat sebuah program yang diharapkan dapat memberikan kritik dan pelurusan paham-paham dan pemikiran yang telah merasuk dan mendarah daging di perguruan tinggi islam. diantara program tersebut adalah Program Pasca Sarjana dan Program Kaderisasi Ulama.

DR. Hamid Fahmy Zarkasyi dan di bantu oleh DR. Adian Husaini, Dr. Fatullah, Dr. Nirwan Syafrin, DR. Muclis Hanafi, DR. Taufiq, Dr Dihyatu masqon, Dr. Amal dan yang lainnya. mereka sangat berharap program liberalisasi di perguruan tinggi terdapat penyeimbang, sehingga memberikan alternatif pemikiran dan mahasiswa tidak terkonteminasi dengan pemikiran Barat. sebab selama ini perguruan tinggi islam di indonesia sangat bangga dengan metode belajar Barat. dan atas kebanggaannya tersebut nyaris tanpa kritik, padahal metode mereka juga banyak celah.

Tidak ada komentar: