Ads 368x60px

SEMANGAT MENULIS KATA

Sabtu, Maret 03, 2012

KEINGINAN VS KEBUTUHAN


Rumah mewah, mobil bagus, hand phone terbaru, uang berlimpah, pakaian bermode seakan menjadi lambang kesuksesan saat ini, harta berlimpah, jabatan berkelas seakan menjadi pertanda tingginya derajat seseorang, padahal hal-hal tersebut merupakan sesuatu yang fatamorgana dan bersifat sementara. Jika kesuksesan dan tingginya derajat seseorang dinisbahkan dengan suatu hal yang berhubungan dengan materi, maka yang ada manusia akan saling sikut dan membunuh antar manusia tanpa sengaja. Mungkin saat ini manusia perpandangan bahwa materi akan memberikan kebahagiaan dan ketenangan seseorang. Tetapi apakah hal tersebut benar?
Memang tidak bisa di nafikan, manusia butuh materi untuk menunjang kehidupannya. Manusia tidak akan bisa menjalankan kehidupannya tanpa adanya materi yang mendukungnya. Materi yang ada dan mendukung kehidupan manusia bukanlah suatu factor yang utama. Sudah menjadi fitrah manusia senang dengan berlimpahnya harta, meraih derajat tatanan dalam kehidupan bahkan sudah menjadi cita-cita utama manusia saat terlahir dari rahim seorang ibu.
Coba kita perhatikan bayi yang baru terlahir. Bayi akan dikatakan normal jika saat terlahir dengan mengeluarkan suara tangisan. Jika bayi tidak menangis saat terlahir, maka orang yang menyambut kehadiran bayi akan merasa adanya keanehan. Dan jika pun itu terjadi bayi akan di buat menangis. Selain tanda tersebut adalah, saat bayi lahir tangannya akan selalu mengepal. Tangan bayi akan berhenti mengepal setelah mengetahui keadaan dunia.
Tangisan bayi dan kepalan bayi saat manusia terlahir merupakan suatu pertanda bagi awal manusia memiliki keinginan. Tangisan bayi saat lahir merupakan tanda bahwa manusia berkeinginan semua orang tunduk padanya. Selain itu adalah kepalan tangan bayi. Kepalan tangan bayi merupakan suatu pertanda bagi manusia bahwa berkeinginan untuk menggenggam dunia. Dan itu tergerak saat manusia menanjak dewasa, banyaknya keinginan yang ingin di kuasai.
Tidak ada bayi normal dengan diam dan tertawa yang akan menghibur orang disekitarnya, tidak ada bayi yang terlahir sempurna dengan tangan terbuka. Bayi akan terlahir dengan tangisan dan genggaman kuat. Itu symbol bahwa sejak lahir kita sudah ingin menguasai dan menggenggam erat yang diras miliknya. Bahkan yang bukan miliknya pun akan di pegang erat jika sudah ada di genggamannya. Itulah manusiawinya manusia.
Tapisadarlah…. Saat mati yang akan dibawa manusia tidak ada kecuali amal perbuatan, kafan yang indah akan lebur bersama tanah, peti yang indah akan lapuk dimakan rayap, kulit yang indah akan hilang, tulang yang baik dan kuat pun akan tercecer bersama belatung. Apakah yang akan kita sombongkan kepada hakim yang bijaksana??? Apa yang akan kita buktikan terhadap para malaikat yang henda menyiksa kita??? Padahal kita tidak bisa lepas dari pembalasan hakim yang maha bijaksana yaitu Allah.
Sadarlah bahwa materi dapat menghantarkan kepada amalan yng sholeh tetapi juga dapat menghantarkan ke jurang neraka, tetapi banyak manusia yang tidak bisa lepas dari jeratan tipu daya setan terhadap materi yang dititpkan Allah kepada manusia. Manusia rakus, tamak, sombong, riyak dan lain sebagainya.
Manusia kurang pandai dan cerdas teori keinginan dan kebutuhan. Jika kebutuhan yang di utamakan maka manusia setidaknya bisa lepas dari kesia-siaan, tetapi jika menuruti keinginan, maka sampai mati keinginan itu baru dapat hilang dari sifat manusia. Selalu ingatlah kebutuhan jika anda membelanjakan harta anda dan jangan selalu ikuti nafsu yang selalu mengumbar keinginan.

Tidak ada komentar: