Ads 368x60px

SEMANGAT MENULIS KATA

Rabu, Februari 04, 2009

Pemimpin Indonesia

Tinggal menghitung bulan indonesia akan memiliki hajat besar tepatnya tanggal 9 april 2009 perhelatan besar PEMILU Legeslatif.

Banyak di sepanjang jalan terpampang foto - foto yang dikenal atau lebih banyak tak dikenal karena mereka bukan saudara kita atau bapak kita atau tetangga kita melainkan mereka adalah calon - calon anggota yang merebutkan kursi di legeslatif.

Pengurus partai sudah mulai bergerilya mencari hati rakyat untuk mendukung kemenangan partai dan dapat mendudukkan para calonnya di kursi dewan. Berbagai slogan mereka gunakan demi meraih simpatisan dari rakyat. Pengorbanan harta, materi atau non materi para calon dipertaruhkan.

Apakah dari fenomena ini menunjukkan bahwa pemimpin adalah idola yang membanggakan? Atau mungkin.... Anggota dewan adalah tempat yang empuk... Atau... Ada alasan lain?

Kepemimpinan memang harus tetap ada, karena pemimpin adalah ibarat penggembala ternak yang mengarahkan serta menjaga keamanannya bukan malah sebaliknya penggembala yang selalu mencuri ternaknya sendiri atau menyiksa ternaknya demi kepentingannya.

Bagi umat islam diharapkan pada saat pemilihan nantinya untuk berijtihad memilih pemimpin yang sesuai ajaran islam. Dalam menentukan mereka kita harus jeli dan teliti. Calon yang duduk di kursi dewan harus ( harga mati ) 1. Jujur 2. Pandai 3. Amanat 4. Tabligh ( menyampaikan ).

Jika dari berpuluh - puluh calon yang di tawarkan partai tidak ada yang mempunyai 4 faktor tadi setidaknya sudah berusa berijtihad mendatngi TPS ( tempat pemilihan suara )

Banyak rakyat sudah kecewa terhadap partai - partai yang tidak dapat menyajikan para calon dewan yang berkompeten memiliki 4 kriteria tersebut. Suara rakyat pada saat sekarang mahal tapi setelah perhelatan akbar selesai para dewan bukannya memikirkan nasip rakyat melainkan memikirkan utang - utangnya yang menumpuk di kejar - kejar jatuh tempo.

Mari kita berusaha berijtihad dalam memilih pemimpin rakyat di yang akan mewakili mereka di kantor dewan, kemudian kepada para calon - calon yang akan dipilih rakyat berusahalah istiqomah dalam bertutur kata seperti anda saat kampanye, sopan dalam bertindak, ikhlas saat berbuat dan malah bringas bagai bukan manusia ( jangan seperti srigala berbulu domba, saat sekarang jadi domba tapi setelah dapat kursi berubah jadi serigala )

Kemudian jangan sampai untuk tidak datang ke TPS jika kita mempunyai hak suara. kadatangan kita di TPS bukti kita telah berijtihad. Alangkah lebih baik kita mencari dan memilih para calon dewan yang memenuhi 4 kriteria.

2 komentar:

Anonim mengatakan...

salam kenal :)

karena terlalu banyak sampai bingung mau milih mana
kayak milih cabai di pasar
hiiii

adib el-nglesany mengatakan...

pemimpin indonesia harus amanah. terpercaya tidak korup siap untuk menjadi pembantu rakyat. hidup sederhana berpengetahuan luas, berbudaya santun dll