Ads 368x60px

SEMANGAT MENULIS KATA

Rabu, Juni 15, 2011

PR dalam Hajat Banten 2011

Ahmad Adib Musthofa*

Hajat besar di bulan oktober 2011 yang akan dilaksakan di Banten. Hajat yang sudah menampakkan aromanya. Aroma persaingan mengambil hati masyarakat sudah mulai ramai. Keramaian tampak dalam pemasangan alat peraga sosialisai disudut kota dan jalan. Pemasangan slogan dan foto tersebut menginformasikan pada masyarakat bahwa nama dan foto yang tertampang dalam alat peraga akan mengikuti hajat besar di banten. Hajat rakyat dalam pemilihan kepala daerah. Kepala daerah yang akan memimpin banten. Pemimpin yang akan menentukan Banten 5 tahun kedepan.
Berbagai baleho, spanduk sudah tampak ramai di sudut tata ruang kota dan daerah, bahkan di batang pohon menjadi tempat favorit penempelan foto. Berbagai ucapan dan slogan tertulis besar di berbagai media, slogan yang mengindikasikan suatu janji pada masyarakat, bahwa dirinya mampu mengelola dan memberikan kesejahteraan pada masyarakat. Keramaian ini sebagai bentuk sosialisasi meraih kursi 1 di provinsi banten.
Pembukaan pendaftaran calon kepala daerah baru di buka 8 juni tetapi proses sosialisasi sudah tampak ramai di sepanjang jalan lalu lintas. Pemandangan ini bukan hanya terjadi di pusat kota, di penjuru desa-desa tak lepas dari pemasangan alat peraga sosialisi. Proses pencurian start sosialisasi. Proses ini dilakukan oleh pendukung calon kandidat. Tindakan ini dilakukan, agar masyarakat tidak aneh terhadap calon atau tokoh-tokoh yang akan bersaing dalam pencapaian banten 1.
Pemasangan foto atau spanduk dalam proses sosialisasi ini merupakan bentuk menghambur-hamburkan uang. Dalam keadaan seperti saat ini selayaknya setiap pihak untuk menahan diri untuk pembuatan alat peraga tersebut, sebab akan lebih berharga jika anggaran dalam proses ini digunakan dalam sektor yang nyata terhadap masyarakat. Masyarakat lebih membutuhkan action nyata dari berbagai pihak yang akan mencalonkan dirinya dalam mencapai banten 1, bukan buaian kata indah yang penuh janji dan strategi.
Banten merupakan salah satu provinsi yang memiliki potensi besar. Potensi yang tidak dimiliki setiap daerah. Potensi alam yang berlimpah ruah, potensi daerah yang belum tergali dan terperhatikan dengan maksimal oleh setiap pemimpin di daerah. Sehingga hal ini yang masyarakat masih dalam garis bahaya dalam menjalani kehidupan.
Saat ini masyarakat banten membutuhkan pemimpin yang dapat mendengarkan dengan baik keluh kesah yang mereka rasakan dalam menjalani kehidupan. Kehidupan secara sosial, ekonomi, budaya, pendidikan dan seterusnya. Tantangan masyarakat dalam menghadapi kehidupan ini mengalami hadangan kerasnya persaingan. Persaingan yang melupakan moralitas dan etika.
“Adib el-nglesany 05 juni 2011 ditulis saat malam hari ketika tidak bisa tidur.”

Tidak ada komentar: