Ads 368x60px

SEMANGAT MENULIS KATA

Selasa, April 03, 2012

Bukan Pikiran Cerdas Menaikkan Harga BBM


Gegap gempita membahana dengan komando dari pengeras suara yang terpasang di mobil pick up. Kepala tertali kain warna putih yang bertuliskan nada protes. Teriakan nada kesal sepanjang jalan memohon kebijaksanaan dari pengambil kebijakan. Berkumpul, bercampur aduk dari berbagai profesi, mereka adalah rakyat yang ingin merapat ke kantor perwakilan, kantor yang dianggap dapat menyuarakan suaranya. Spanduk besar dipasang di barisan depandan tidak ketinggalan pamlet-pamlet kecil bertuliskan protes. Sepanduk besar bertuliskan “MENGAPA RAKYAT DIKORBANKAN DARI KEBIJAKAN YANG TIDAK MERAKYAT???? SADARKAH ANDA, KAMI TERJEPIT, MERONTA-RONTA BAGAIKAN PENGEMIS DI NEGERI SENDIRI YANG TELAH MERDEKA. MANA SLOGAN-SLOGAN KAMPANYE YANG KAU JANJIKAN??? HARUSKAN RAKYAT YANG MENANGGUNG BEBAN MELEJITNYA BBM, DEMI AMANNYA KURSI PEMERINTAHAN??”
Suara orasi serak dari seorang orator yang berada di atas mobil pick up membakar semangat unjuk rasa rakyat yang meringis kesakitan. Beban biaya hidup yang kian lama membunuh rakyat negeri ini, beban itulah yang melatar belakangi demostrasinya.  Mereka berhenti di persimpangan jalan membakar ban mobil bekas untuk mencari perhatian orang-orang yang berlalu lalang di jalan raya. Mereka bingung, harus kemana mereka mengadukan kesulitan hidup mereka. Hari demi hari biaya hidup semakin mahal. Seakan sila kelima pancasila yang selalu diucapkan saat upacara di hari senin telah dilupakan para pengambil kebijakan. Keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia.
Keadilan untuk kehidupan rakyat dalam bersosial dan bermasyarakat merupakan cita-cita bagi para pendiri bangsa ini. Tetapi bertolak belakang dengan berita di media, hampir setiap tayangan televise di republic ini tak pernah sepi dari perwajahan rakyat negeri yang sangat memilukan. Kemiskinan kian bertambah hari demi hari, walau diumumkan bahwa secara diatas laporan kaum miskin berkurang beberapa persen. tapi dalam alam nyatanya semakin banyak rakyat yang menjerit akan kemiskinannya.
April 2012 tonggak sejarah baru, pemerintah menaikkan harga BBM. Harga bensin yang biasanya 1 liter seharga 4500 maka setelah bulan april harga bensin 1 liternya menjadi 6000. Menurut pendapat pemerintah bahwa alasan pemerintah menaikkan harga ini disebabkan harga minyak bumi mengalami kenaikan harga, sehingga pemerintah sudah selayaknya mengikuti harga minyak bumi dunia, agar devisa Negara dapat dijaga dan tidak mengalami pembengkakan yang disebabkan BBM, alasan kedua adalah, selama ini pemberian subsidi pemerintah terbesar di berikan kepada mobil pribadi, sehingga subsidi ini perlu ditarik dan diberikan kepada rakyat miskin. Sebagai aplikasi penerapan subsidi ini, pemerintah akan memberikan bantuan langsung tunai sementara selama 9 bulan kepada rakyat miskin. Bantuan ini akan disalurkan pertiga bulan. Selain bantuan tunai, pemerintah juga akan memberikan bantuan  kesehatan, pendidikan dll.
Sekarang coba dikupas alasan pertama pemerintah menaikkan harga BBM dikarenakan harga minyak dunia melonjak naik pula. Perlu di ingatkan kembali bahwa negeri kita ini merupakan sebagai penghasil minyak, walau tak sebesar negeri Iran, Arab Saudi, Venezuela tetapi tidak dapat dipungkiri, faktanya negeri ini pemilik minyak. Secara logika orang awam, jika minyak dunia melonjak harganya, maka Indonesia sebagai negeri penghasil minyak bumi akan mendapatkan keuntungannya pula. Besar kecilnya keuntungan yang diperoleh negeri ini tergantung dari pengelolaannya. Jika kilang-kilang tersebut dijual begitu saja kepada investor asing, maka dapat di pastikan keuntungan negeri ini pasti kecil. Sehingga rakyat tidak dapat merasakannya. Lebih-lebih jika para pejabatnya korup. Solusinya adalah kilang-kilang tersebut dikelola oleh negeri.
Untuk mengeluarkan masalah pertama ini, sebaiknya kilang minyak yang berada di negeri ini di kembalikan kepada generasi bangsa. Sebab, selama komoditi yang dimiliki bangsa ini di kelola oleh investor asing, maka rakyat Indonesia hanya akan merasakan kesengsaraannya saja. Banyak contoh yang sudah terjadi. Kilang minyak, pertambangan emas, logam bahkan sampai komoditi kedelai, padi dll semuanya diurusi oleh investor asing. Maka tidak heran para pedagang semakin miskin, para petani semakin mlarat, dan rakyat semakin menderita. Mereka menjadi pengemis dinegeri sendiri, menjadi pemulung dinegeri kaya parahnya generasi bangsa menjadi pembantu di negeri orang.
Sedangkan dari alasan yang kedua adalah penarikan subsidi yang diberikan kepada pemilik mobil. Coba dipikirkan dan perhatikan, apakah semua pemilik mobil merupakan adalah orang yang berlebihan? Sebab banyak rakyat memiliki mobil dikarenakan merupakan kebutuhan untuk usaha. Mobil yang mereka miliki pun bukan model terbaru, melainkan banyak mobil buatan tahun 70 an. Mereka menggunakan mobiltersebut terpaksa, dikarenakan untuk kelangsungan pekerjaannya.
Selanjutnya, apakah jika BBM dinakkan, rakyat kecil tidak akan terkena dampaknya yang besar??? Coba dipikirkan, jika harga bensin tersebut 6000 atau lebih, apakah rakyat kecil dapat membeli bensin satu liter seharga 4500 di SPBU?? Pastinya tidakkan? Sebab BBM bukan seperti harga cabai yang bisa ditawar-tawar dipasar. Mereka akan tetap terkena dampaknya, menaikkan harga BBM bukanlah solusi baik bagi negeri ini, itu hanya pemikiran instan yang tak akan menyelesaikan permasalahan setiap presiden di negeri ini. Kalau hanya menaikkan harga BBM, semua presiden di negeri ini pasti bukan hal yang sulit.
BBM naik pemerintah akan menyantuni rakyat dengan uang tunai. Kalaupun pemerintah memberikan bantuan uang tunai langsung, akankah merata pembagiannya??, terus menyelesaikan permasalahan rakyat? Sekali lagi tidak, bahkan akan muncul permasalahan social yang baru. Sesuai pengalaman BLT, bantuan tersebut merusak social masyarakat, bahkan BLT di plesetkan menjadi Bantuan Langsung Tengkar. Alias bantuan tersebut yang akan menimbulkan social diantara warga yang meributkan, bahkan akan menjadikan mereka akan bertengkar antar warga, bahkan juga dengan petugas, baik itu RT, RW ataupun kelurahan, belum lagi akan menebarkan fitnah. Keputusan ini menimbulkan banyak mudharatnya di bandingkan manfaatnya.
Kalaupun itu bisa rata, sekarang yang menjadi pertanyaan lagi adalah bagaimana dengan nasib para generasi bangsa yang belum mendapatkan kesempatan kerja, apakah mereka juga akan mendapatkan bantuan langsung tunai? atau pemerintah  sengaja mencetak mereka sebagai pengemis? Pengamen? Perampok? Pengedar?? Atau sejenisnya?? Sebab mereka tidak akan mendapatkan bantuan langsung tunai sementara, sebab mereka tidak termasuk criteria rakyat yang harus disantuni pemerintah, padahal mereka juga butuh makan, butuh untuk bisa hidup sejahtera. Ataukah memang sengaja mereka generasi yang harus dilupakan??
Yang pasti, akibat dari kenaikan harga BBM yang diatas normal ini akan mengakibatkan, kemiskinan yang mendadak melonjak, pengangguran menumpuk, perampokan, pencopetan dan tindakan criminal semakin merajalela. Sebab rakyat sudah mulai bingung dengan keaddaan yang semakin terus menjepit kehidupannya.
Ya allah…. Tuntunlah pemimpin kami untuk pandai mengambil kebijakan yang tidak menyengsarakan rakyatnya, cerdaskanlah mereka dalam mengambil kebijakan demi kesejahteraan bangsa. Kuatkanlah hamba-hambamu dalam menjalani kehidupan yang kiat nyentrik kemungkaran, lindungilah hamba-hambamu dari malapetaka, kedurjanaan perbuatan setan. Hanya kepadaMu kami memohon, karena hanya engkaulah pemilik hati manusia.
INI TULISANKU, BAGAIMANA PENDAPATMU?
www.adibmusthofa.blogspot.com

Tidak ada komentar: