Ads 368x60px

SEMANGAT MENULIS KATA

Selasa, April 03, 2012

KESESATAN KESETARAAN GENDER (2)



Para penyuara kesetaraan gender ini memahami bahwa perbedaan peran dan tanggung jawab laki-laki dan perempuan merupakan hasil dari kontruksi social dan budaya yang sifatnya tidak permanen alias dapat di rubah sesuai dengan waktu, ruang dan zaman. Pemahaman ini memiliki arti bahwa laki-laki sebagai kepala rumah tangga dapat digantikan perempuan, menafkahi keluarga yang biasa dilakukan oleh suami maka bisa dirubah menjadi yangmencari nafkah adalah perempuan. Jika saat ini perempuan berperan di dapur, maka saat ini saatnya laki-laki yang mengerjakannya. Kalau dulu dan saa ini wanita menyusui anak-anaknya, maka saat ini laki-laki yang menyusui putra putrinya, kalau perlu juga, jika dulu dan sekarang perempuan yang hamil, maka sudah saatnya laki-laki yang hamil. Itulah keinginan dari para penyuara kesetaraan gender.
Sebetulanya ajakan penyetaraan gender merupakan racun bagi tata kehidupan manusia. Keinginan-keinginan kesetaraan gender ingin merubah tatanan kehidupan manusia yang sudah di atur oleh Allah. Jika boleh diperjelas bahwa para penyuara kesetaraan gender tersebut ingin mengatakan seperti ini. “ya Allah, ku akui kuasaMU dan keperkasaanMU tapi janganlah Engkau mengatur kehidupan kami, kami mampu mengatur kehidupan kami di dunia ini janganlah Engkau campuri kehidupan kami dengan kuasaMU”
Secara tidak sadar, mereka penyuara kesetaraan gender mengucapkan seperti itu. Mereka menyombongkan diri dihadapan Allah. Mereka enggan untuk diatur oleh Allah memerankan kehidupan yang telah diamanatkan bagi dirinya. Mungkin seperti pemain sepak bola yang enggan diposisikan oleh pelatih. Jika seorang pemain enggan diposisikan pelatih di tengah lapangan, maka pemain tersebut bisa keluar tim dan mencari tim yang sesuai keinginan pemain tersebut, tapi jika manusia ini tidak mau berperan apa yang telah Allah tentuakan, mau kemana manusia akan hidup? Ke planet?padahal planet juga milik Allah, ke laut? Lautpun juga milik Allah, ke alam manakah manusia sombong akan berada???
Ajaran kesetaraan gender ini akan merusak ajaran Islam. Apalagi saat ini DPR RI sedang menggodok dan akan melegalkan Undang-undang Keadilan dan Kesetaraan Gender. Sebagai umat Islam harus mampu menolak Undang-undang tersebut berlaku di bumi pertiwi yang mayoritasnya umat Islam. Mengapa kita harus menolak undang-undang tersebut?
Pertama jika undang-undang itu disahkan, maka saat umat Islam ingin menerapkan ajaran Islam masalah pewarisan, maka umat Islam akan melanggar Undang-undang tersebut. Sebab dalam ajaran Islam ahli waris laki-laki mendapatkan bagian 2 dan perempuan mendapatkan 1, maka sudah dipastikan umat Islam akan memenuhi penjara.
Kedua. Disaat umat Islam menyuruh anak-anak perempuannya untuk menutup aurat tubuhnya sesuai dengan syariat Islam, maka secara otomatis orang tuanya sudah dipastikan akan melanggar undang-undang tersebut, sebab perempuan berhak untuk membuka auratnya seperti laki-laki di muka public. Menyuruh perempuan menutup anggota tubuhnya berarti mendeskriminasikan kaum perempuan.
Ketiga. Seandainya para suami melarang para istri-istrinya untuk tidak keluar rumah tanpa seizinnya maka sudah dipastikan para suami tersebut melanggar undang-undang kesetaraan gender. Selanjutnya, jika didalam sholat jamaah biasanya di imami oleh seorang laki-laki, maka saat undang-undang kesetaraan gender ini disahkan, maka sholat jamaah yang dihadiri laki-laki dan perempuan tidak harus diimami oleh seorang laki-laki tetapi perempuan juga boleh mengimami para jamaah laki-laki. (bersambung) www.adibmusthofa.blogspot.com

Tidak ada komentar: